Cari Blog Ini

Senin, 14 Mei 2018

APRINDO BALI AJAK STOP BERITA HOAX TENTANG ANCAMAN BOM DI MALL

  “Himbau Masyarakat Untuk Tidak Takut Berkunjung Di Mall dan Gerai Ritel  di Bali”

Suasana dan berita yang beredar setelah aksi terorisme di Surabaya, tampaknya di manfaatkan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab untuk menyebarkan berita Hoax. Salah satunya adalah berita yang beredar di Grup Whatsapp dan Facebook tentang larangan dari pihak BIN, Densus 88 dan POLRI untuk mengunjungi beberapa mall di Jakarta, Surabaya dan Bali . Di Bali sendiri sedikitnya ada 7 mall dan gerai yang disebutkan dalam berita Hoax tersebut. 

APRINDO BALI dalam satu kesempatan koordinasi bersama anggota

Menanggapi hal tersebut, Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (DPD APRINDO) Propinsi Bali melalui Sekretaris, I Made Abdi Negara menegaskan bahwa berita tersebut seratus persen adalah Hoax. “Kami tegaskan bahwa semua berita tersebut adalah Hoax”tegasnya.

Menurut Abdi, seusai rakor terbatas pengurus inti DPD APRINDO BALI pada Senin (14/5) bertempat di Renon-Denpasar menyatakan, penyebaran berita Hoax ini sangat merugikan citra keamanan di Bali, termasuk secara khusus adalah pelaku usaha ritel di Bali. “Di pemberitaan media, sudah ada 5 negara yang mengeluarkan Travel Advisory, dan masyarakat menjadi takut berkunjung ke pusat perbelanjaan karena berita Hoax, ini tentu saja akan merugikan kita semua”imbuhnya.

Pihaknya mengajak semua komponen masyarakat untuk memerangi peredaran berita Hoax yang akhirnya akan merugikan semua. “Kami sangat yakin dan percaya Kepolisian dengan komponen keamanan terkait pasti melakukan langkah-langkah antisipasi untuk menjaga keamanan masyarakat terutama di obyek vital, jadi kami tegaskan bahwa kita tidak boleh terhasut oleh berita hoax seperti ini”imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPD APRINDO BALI, Agra Putra. Menurut pengusaha yang akrab di sapa Gung Agra tersebut, penyebaran berita Hoax menyangkut terorisme dan terutama menyangkut gerai dan mall agar segera dihentikan. Masyarakat juga dihimbau agar tidak takut datang dan berbelanja di mall serta pusat perbelanjaan. “Ketakutan adalah tujuan utama teror, penting bagi kita untuk mempercayakan keamanan kepada Kepolisian dan masyarakat tidak usaha takut untuk datang dan berkunjung di pusat perbelanjaan dan outlet ritel di Bali”tegasnya.

Disisi lain, pihaknya juga menghimbau agar pengelola pusat perbelanjaan dan gerai ritel besar melakukan langkah pengamanan dan penjagaan ektra sehingga pelanggan yang datang berkunjung merasa aman dan nyaman. “Salah satu standar yang bisa dilakukan adalah berkoordinasi dengan petugas kepolisian untuk meminta bantuan keamanan dan melakukan proses check barang bawaan pelanggan sesuai prosedur standar”jelasnya.

Agra juga mengakui pihaknya aktif berkoordinasi dengan stakeholder terkait termasuk Kepolisian serta terus membangun komunikasi dengan anggota untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. “Intinya kita harus tetap waspada, tanpa juga memperkeruh suasana dan merusak tatanan kehidupan beragama dan berbangsa yang rukun dan damai”ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar