Cari Blog Ini

Minggu, 08 Oktober 2017

GABUNGAN PERITEL BALI SERAHKAN BANTUAN KE PENGUNGSI DI PESABAN

Kondisi terkini Gunung Agung dan dampak bagi masyarakat yang harus tinggal di pengungsian dalam jangka waktu yang tidak tentu, membuat beberapa peritel Bali dalam wadah Gabungan Peritel Bali melakukan aksi sosial dengan pengumpulan bantuan yang diserahkan pada Minggu, (15/10) di Pos III Boga Sari, Pesaban – Karangasem. Pengungsi Pos tersebut berjumlah  600 orang dimana beberapa diantaranya adalah lansia dan anak-anak.


Menurut Koordinator Penggalangan Bantuan, Ida Bagus Werdi Budaya didampingi I Made Abdi Negara, Budi Gautama dan Ary Widiartha selaku inisiator, Penggalangan bantuan ini sekaligus mengetuk para pengusaha ritel Bali untuk melakukan kegiatan baik secara terkoordinir berkelompok maupun langsung melalui program CSR di masing-masing perusahaan.


Pemilik Toko Rama Bersaudara di bilangan Panjer dan Tukad Irawadi yang akrab disapa Gus Werdi tersebut menjelaskan, melihat kondisi pengungsi saat ini dan animo masyarakat yang sudah mulai menurun untuk penggalangan sumbangan, perlu disikapi dengan cepat dan tepat. Contoh saja, saat kemarin akan menyerahkan bantuan, bertepatan dengan kondisi POS III Paseban yang sudah kehabisan stock sayur segar. “Ini sangat memprihatinkan”ujarnya.


Disisi lain, memang persediaan beras sebagai kebutuhan pokok sangat mencukupi, namun hal-hal tambahan seperti Sayur Mayur dan ikan asin sangat dibutuhkan untuk mencukupi protein dan mineral. Kebutuhan lain seperti obat-obatan juga penting untuk disuplay mengingat pengungsi sudah memasuki musim penghujan, artinya kondisi udara dingin dimalam hari akan semakin parah dan rentan membuat anak-anak, lansia pun orang dewasa cepat jatuh sakit terlebih dalam kondisi psikis yang tertekan.


Gus Werdi dalam keterangan singkat didampingi Ketua POS Pengungsian, Bapak I Nyoman Widana yang juga sekaligus selaku klian banjar Kunyit Desa Besakih mengharapkan semoga bantuan tersebut bermanfaat bagi para pengungsi. “Kami akan berusaha untuk mengajak rekan-rekan peritel lain terus bergerak terlebih kita belum tahu, sampai kapan kondisi ini harus dihadapi masyarakat yang mengungsi” imbuhnya.


Dalam tambahannya, Abdi Negara menjelaskan bantuan yang diberikan ini merupakan hasil sumbangan dari Grow & Prosper Consulting (Konsultan Ritel), Toko Mesari Jaya, Toko Rama Bersaudara, Toko Alat Tulis Pradnya Mart, Ayunadi Swalayan, Puncak Jaya Frozz, Swadeshi Management dan Keramas Aero Park.




Minggu, 24 September 2017

APRINDO BALI TEGASKAN DISTRIBUTOR DAN PERITEL JANGAN ADA YANG COBA COBA TIMBUN SEMBAKO

Dari kiri ke kanan : Agung Agra (Wakil Ketua), Gusti Sumardayasa (Ketua), Budiman Sinaga (Wakil Ketua), IB. Werdhi Budaya (Bendahara), Abdi Negara (Sekretaris)

Menghadapi erupsi Gunung Agung yang tinggal menunggu waktu setelah ditetapkan berstatus awas, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Propinsi Bali melalui Ketua, Bapak I Gusti Ketut Sumardayasa didampingi Sekretaris, I Made Abdi Negara, S.Sos,- menegaskan kepada Oknum Distributor dan Peritel agar jangan coba-coba menimbun Sembako untuk berharap keuntungan besar jika bencana erupsi menghambat aliran distribusi kebutuhan pokok.

Hal ini disampaikan oleh Gusti usai pertemuan terbatas Pengurus APRINDO BALI dalam rangka tanggap bencana erupsi Gunung Berapi  pada Sabtu (23/9) kemarin di Denpasar.

Menurut Gusti, kebutuhan masyarakat terhadap sembako pasti mengalami kenaikan pada pekan ini, mengingat banyak masyarakat yang membeli dalam jumlah besar untuk disumbangkan dan atau dicadangkan untuk menghadapi bencana.

"ini terkadang di manfaatkan oleh oknum tertentu berspekulasi menimbun sembako dengan harapan nanti dijual lebih mahal, ini sangat merugikan masyarakat" tegasnya.

Gusti menyatakan, pihaknya akan merekomendasikan  tindakan tegas jika ada oknum yang bermain dalam situasi masyakat yang sedang dilanda kesusahan seperti ini.

I Made Abdi Negara, Sekretaris APRINDO BALI menambahkan, pihaknya akan segera bersurat ke Satgas Pangan, Kepolisian dan Dinas Perdagangan untuk berkoordinasi sekaligus menegaskan komitmen keberpihakan kepada masyarakat. "Jangan sampai kita sebagai pengusaha mengorbankan hati nurani, dengan memanfaatkan situasi seperti ini untuk mendapatkan keuntungan, masyarakat yang terdampak sudah sangat menderita, jangan sampai kita ikut menari diatas penderitaan tersebut" jelasnya.

Dijelaskan juga, bahwa beberapa Anggota APRINDO BALI telah melaksanakan rekasi cepat tanggap darurat dan APRINDO BALI secara khusus juga mendirikan posko peduli bertempat di Parkir Inflight Restaurant by K Aero Park di Jalan By Pass IB. Mantra KM 28, Keramas-Gianyar yang akan mulai dioperasikan pada Senin, 25 September 2017.

Pertemuan sendiri dihadiri oleh Agung Agra (Wakil Ketua APRINDO BALI), IB. Werdhi Budaya (Bendahara) dan Budiman Sinaga.

Selasa, 22 Agustus 2017

BHAKTI BUSINESS ASSISTANCE GELAR WORKSHOP RITEL DI KERAMAS AERO PARK

Christian F. Guswai (tengah) bersama Abdi negara (Baju putih) dan peserta Workshop

“Beri Kesempatan 2 Peserta dari UKM Mengikuti Secara Gratis”

Dalam situasi ekonomi yang masih belum menentu secara global dan anomali yang dirasakan dunia usaha nasional, seluruh lini usaha dituntut untuk terus bergerak maju,  hal ini disampaikan oleh Fasilitator Bhakti Business Assistance, I Made Abdi Negara di sela persiapan Workshop Ritel How To Operate Your Retail Business Effectively Yet Efficiently  yang akan di gelar pada 4 – 5 September 2017 bertempat di Inflight Function Cabin, Keramas Aero Park (Inflight Restaurant & Bar) kemarin.

Menurut Abdi, anomali di dunia ekonomi dan bisnis yang terjadi tidak hanya membuat pemain-pemain besar bisnis nasional terjungkal, tetapi pemain kecil yang terdiri atas usaha mikro dan menengah juga harus berhati – hati dalam mengelola usahanya. “butuh ekstra focus dan penggunaan source secara efektif dan efisien untuk bisa bertahan dan berkembangdalam situasi seperti sekarang ini”ungkapnya.

Pengusaha 30 tahun yang juga Sekretaris Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Bali ini menolak keras anggapan bahwa menghadapi situasi seperti sekarang, pengusaha harus wait & see. “Ini adalah pernyataan keliru, kita harus terus bergerak untuk bisa survive, bergerak bukan berarti harus menambah usaha, pergerakan bisa dilakukan di internal dengan perbaikan manajemen dan fokus pada pengelolaan usaha yang berorientasi pada manajemen yang efektif dan efisien”imbuhnya.

Untuk mendorong gairah untuk bergerak tersebut, Abdi menyatakan Workshop yang diselenggarakan Bhakti Business Assistance memberikan kesempatan pada 2 UKM setiap bulan untuk mengikuti workshop tersebut secara gratis. “Ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh pelaku usaha mikro. Silahkan bagi UKM yang berminat untuk mendaftarkan diri via WhatsApp di nomor 08563757178”jelasnya. Bagi yang mendaftar, Tim Bhakti akan menghubungi dan mengarahkan tata cara serta kriteria untuk bisa mengikuti secara gratis.

Workshop kali ini mengundang Bapak Christian F. Guswai, Trainer, Praktisi dan Penulis 8 Buku Retail Excellence Series yang telah menangani banyak perusahaan ritel lokal, nasional dan multinasional. Selain bagaimana mengelola usaha ritel secara efektif dan efisien, Workshop selanjutnya juga akan membahas tentang bagaimana strategi untuk mengendalikan kehilangan barang dagangan dalam bisnis ritel melalui Mini Workshop “8 Kupas Rahasia Mengendalikan Kehilangan/Shrinkage Dalam Bisnis Ritel” yang akan diselenggarakan pada 20 September 2017 serta 2 Days Workshop : How To Become An Effective yet Efficient Merchandiser “ pada 21 – 22 September 2017.

Sebelumnya, Mini Workshop yang berjudul : “10 Formula Anti Gagal Berbisnis Ritel”, sukses di gelar di Inflight Function Cabin Keramas Aero Park pada tanggal 12 Agustus 2017, dari target 40 peserta, diikuti hinggal 46 peserta sehingga harus disediakan ekstra seat untuk peserta yang datang. “Kami optimistis bahwa jika kita mau bergerak dan menggunakan waktu yang ada untuk mendalami usaha yang dilakoni serta siap membangun jaringan, maka niscaya akan selalu ada jalan”pungkasnya.

Kamis, 06 Juli 2017

SUMMA EDUCATION HADIRKAN KONSEP PENDIDIKAN IDEAL BAGI MASA DEPAN INDONESIA




Memiliki putra-putri yang sukses di sekolah dengan nilai yang memuaskan adalah idaman setiap orang tua. Karena itu tidak heran bila saat ini kehadir lebaga bimbingan belajar menjadi suatu kebutuhan yang banyak dicari.  
Adalah SUMMA Education Centre salah sat1u lembaga bimbingan belajar yang hadir dengan konsep yang berbeda. Dirintis Wayan Suantika, seorang pengusaha muda yang juga pendiri Yayasan Dana Abadi Bali, SUMMA Education Centre memberikan konsep bimbingan belajar yang lain dari bimbel pada umumnya.
Ketika banyak bimbel hadir dengan metode dan konsep pendidikan yang berkonsentrasi pada teknik memecahkan soal ujian, SUMMA Education Centre mencoba mengkombinasikan berbagai teknik bimbingan belajar konvensional (yang lebih menekankan pada bimbingan akademis) dengan metode aktivasi subconscius mind (pikiran bawah sadar).
Metode SUMMA. Di negara maju seperti Amerika dan negara-negara Barat pada umumnya, penggunaan dan pengembangan pikiran bawah sadar dalam proses pembelajaran sudah digunakan sejak era 80an dan terus ditingkatkan seiring dengan berkembangnya teknologi pikiran (mind technology) saat ini. Melihat hal tersebut, Wayan yang juga alumnus Indonesian Hypnosis Centre dan telah bersertifikasi sebagai  hypnotherapist dan trainer ini membuat metode SUMMA (Subconscious Mind Activation).
Metode SUMMA yang bertumpu pada aktivasi pikiran bawah sadar peserta didik pada proses pembelajaran. “Jadi disini, kita bukan hanya mendorong kepintaran anak tapi juga mendorong pikiran bawah sadar anak sehingga mereka lebih berkarakter,” ungkap pemuda 28 tahun ini.
Berbagai kegiatan yang dilakukan siswa SUMMA Education Centre antara lain kegiatan Visualisasi selama 15 menit dimana siswa menonton video tentang hal-hal yang mengandung nilai moral dan motivasi tinggi. Kegiatan Pembahasan selama 30 menit, disini siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan materi atau tugas yang belum dipahami di sekolah. Kegiatan Pendalaman selama 30 menit, dimana siswa diberikan materi tambahan yang sesui dengan kurikulum yang disusun oleh lembaga. Dan 15 menit kegiatan Afirmasi, disini siswa diberikan penanaman nilai-nilai positif dengan mengkondisikan siswa dalam keadaan tenang dan santai yang bisa membantu siswa untuk berprilaku positif dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai kombinasi kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kreatifitas serta motivasi belajar, berkembangnya citra diri dan nilai positif, tertanamnya kebiasaan-kebiasaan positif, terbentuknya karakter yang kuat dan positif, serta terciptanya pola keyakinan dalam diri. “Jadi mereka dapat belajar tanpa tekanan, sehingga dapat berpengaruh pada hasil yang positif baik dari nilai maupun karakternya,” Ungkap pria lulusan S2 Hubungan International Universitas Airlangga, Surabaya ini.
Walaupun baru dirintis sejak 20 Mei 2017 lalu, namun tanggapan dan respon para orang tua tehadap SUMMA Education Centre sangat positif. Banyak orang tua yang memiliki anak usia 5-12 tahun mempercayakan Putra-Putri mereka pada SUMMA Education Centre. Diungkapkan Wayan, walau merupakan metode baru namun para orang tua sudah banyak yang merasakannya salah satunya semangat belajar putra-putri mereka yang meningkat sehingga memberikan nilai positif bagi sang anak.
Bagi para orang tua yang ingin putra-putrinya bergabung, SUMMA Education Centre memberikan harga sesuai jumlah pertemuan. Untuk 1x pertemuan Rp 50 ribu/orang (private), Rp 30 ribu per orang (semi) yang terdiri 2-3 orang serta Rp 20 ribu/orang (group) mulai dari 4-5 anak. Sedangkan untuk 8x pertemuan biayanya sebesar Rp 375 ribu/orang (private), RP 225 ribu/orang (semi) dan Rp 150 ribu/orang (Group).
Putra dari I Made Budiada dan Ni Ketut Budianing ini sadar bahwa perjalanan SUMMA Education Centre baru dimulai. Namun dengan sesuatu yang berbeda dan niat yang kuat dalam melatih anak agar menjadi pribadi yang kuat secara mental, moral dan kecerdasan intelektual, Wayan optimis SUMMA Education Centre bisa terus berkembang. Bahkan ia juga optimis dalam waktu dekat selain di perumahan Dalung Indah, SUMMA Education Centre akan bisa membuka beberapa cabang lainnya dan menjadi sebuah Sekolah yang terintegrasi.
Sumber : http://nextgradio.com/news/145/wayan-suantika-hadirkan-metode-summa-gabungan-antara-pendidikan-akademis-dan-pikiran-bawah-sadar.html

Kamis, 11 Mei 2017

MENGENAL BIG DATA DAN HUBUNGANNYA DENGAN MENGELOLA USAHA;



Dewasa ini, Big Data menjadi isu terbaru dalam diskusi dan pembahasan tentang bagaimana menyiapkan masa depan perusahaan baik yang berskala kecil, menengah maupun besar.  Big Data secara harafiah berarti sebuah data yang terstruktur maupun tidak terstruktur yang digunakan untuk menentukan kebijakan-kebijakan dalam bisnis dan manajemen organisasi. 

ilustrasi
Kenapa Big Data? Pertanyaan ini tidak terlepas dari pentingnya kecepatan dalam menentukan sebuah keputusan dan membuat kebijakan – kebijakan dalam mengelola perusahaan. Saban hari, kita selalu di perlihatkan tentang ulasan bagaimana kejatuhan perusahaan-perusahaan besar yang berawal dari lambatnya proses pengambilan keputusan sehingga akhirnya tertinggal oleh pesaing, yang sebelumnya dipandang sebelah mata. 

Big Data terkadang tidak disadari keberadaan dan kemampuannya dalam menciptakan sebuah konsepsi bisnis yang efektif dan efisien. Sebuah konsepsi yang sangat diperlukan oleh para peritel. Memanfaatkan big data dalam satu sistem yang terorganisir dan terkelola oleh teknologi informasi membuat pengambilan kebijakan lebih cepat, dan source yang dikeluarkan bisa lebih efisien.  

Dari manakah asal big data tersebut? Terkadang tidak kita sadari, bahwa dalam seluruh proses pembentukan perusahaan, data telah ada dalam berbagai wujud.  Mulai dari no telpon yang ada di telepon selular, alamat email rekanan, nama dan no telepon pelanggan yang complain karena tidak mendapatkan barang, no telpon supplier, catatan supplier yang paling tepat waktu dalam pengiriman barang dan sebaliknya, no telepon teman-teman yang puas berbelanja di tempat kita atau sebaliknya dan masih banyak lagi. 

Data-data ini akan terus menerus terkumpul menjadi sebuah akumulasi data besar yang tidak disadari sebenarnya adalah kekuatan. Ibarat “pikiran bawah sadar” dalam diri kita yang mestinya menjadi kekuatan besar jika kita bisa menggunakan, atau mungkin juga kekayaan alam Indonesia yang berlimpah namun karena ketidakmampuan mengelola, jadi tidak bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan kita yuks!

Apa pentingnya sih Big Data? Wah, kalau itu ditanyakan, saya akan jawab; very very important! Kompas di halaman 1 mengulas di 4 edisi sekaligus prihal bagaimana Big Data akan menghapus 11 profesi di masa mendatang, sekaligus bagaimana big data bekerja menjadi sebuah indikator utama dalam kecepatan mengambil keputusan. Perusahaan-perusahaan besar yang telah memegang megadata seperti Microsoft, Facebook Inc.,atau Gojek di Indonesia serta banyak perusahaan lain yang berbasis teknologi informasi, dewasa ini terus berkembang dan semakin massif bertumbuh dengan dukungan data yang mereka kelola dengan baik. 

Dalam skala kecil, seorang pengepul sayur dan buah dengan cekatan mengambil untung dari data petani beserta produk mereka, data harga dipasar untuk komoditas sayur dan buah, data toko fresh – restaurant – hotel dan data kebutuhan mereka. Sebuah bisnis sudah terjadi dari bagaimana mengkreasikan data tersebut.
Wah, keren ya. Nah, secara teknis Big data juga akan berkorelasi dengan hampir seluruh lini proses operasional perusahaan. Manajerial data akan mengurangi penggunaan Sumber Daya Manusia di lini yang bisa di gantikan degan sistem informasi teknologi berbasis data. Sebagai contoh, peran personal yang mengingatkan khusus prihal jadwal rapat, meeting bisnis, acara keluarga dan sebagainya digantikan oleh Kalender Acara Harian di smart phone dengan memasukkan sebelumnya data-data pendukung seperti hari, jam, agenda yang dibicarakan, tempat dan sebagainya sesuai fitur. Masih banyak lagi, bahkan ada 11 profesi yang diprediksi akan hilang dan kecepatan pengembilan keputusan bisa 10 kali lebih cepat dari pengambilan keputusan biasa dan 100 kali lebih tepat dari pengambilan keputusan berbasis instuisi. 

Penulis : I Made Abdi Negara 

Minggu, 07 Mei 2017

MENTERI PUSPAYOGA HIMBAU PERKUAT PENETRASI RITEL BERBASIS KOPERASI

Menteri Koperasi Puspayoga

Memberikan sambutan dalam acara Temu Konsultasi Pengembangan Kerjasama Usaha Koperasi yang diselenggarakan pada Senin, 8 Mei 2017 bertempat di Ballroom Hotel Sanur Paradise Plaza, Menteri Puspayoga kembali menekankan pentingnya penetrasi usaha ritel berbasis Koperasi.

Menurut Menteri yang dikenal dengan kesederhanaan dan program program yang menyentuh grassroot tersebut, Koperasi hingga saat ini masih menjadi kekuatan besar dalam membangun bangsa dan negara baik dari sisi ekonomi, sosial maupun politik ideologi.

Salah satu sinergitas yang bisa dibangun adalah bagaimana Koperasi hadir secara berkualitas dalam mata rantai usaha ritel. Tidak hanya pelengkap, tetapi membangun kekuatan bersama sehingga mampu mengembangkan diri sama dengan peritel - peritel besar yang telah membangun jaringan secara lokal maupun nasional. " salah satu wujudnya adalah memutus mata rantai sehingga Koperasi bisa langsung mendapatkan barang dari produsen"ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Klungkung, Suwirta dalam kesempatan membawakan materi dalam sesi seminar. Bupati yang sukses membangun KOPPAS Srinadi yang bergerak di berbagai sektor ini menyampaikan, untuk menciptakan kekuatan maka tidak ada pilihan lain, selain semua Koperasi harus bersatu. "pertanyaannya apakah semua Koperasi bisa menerima konsep kantong kanan kantong kiri dalam mengelola Koperasi yang seimbang dan transparan"tegasnya.

Menceritakan kiat sukses membangun KOPPAS Srinadi, Bupati muda sarat prestasi ini juga menyatakan bahwa salah satu konsep unik yang dilakukan adalah Beli Mahal Jual Murah, yakni membeli Gabah petani diatas harga yang ditetapkan pemerintah namun menjual beras dibawah harga pasar.

Kamis, 04 Mei 2017

LAPORAN KHUSUS RAKERNAS : DELEGASI APRINDO BALI MASUK KOMISI B BIDANG ANGGARAN

Delegasi APRINDO BALI di Komisi B Rakernas APRINDO 


Kontribusi Delegasi DPD APRINDO BALI dalam Rakernas APRINDO cukup menggembirakan. 

Gusti Sumardayasa (Ketua DPD APRINDO BALI) bersama Wakil Sekretaris, I Putu Ary Widiartha yang juga Ketua Pokja 3 APRINDO BALI menyatakan masuknya delegasi Bali di Komisi B yang membahas bidang anggaran bisa menelorkan keputusan-keputusan dalam pengelolaan anggaran yang baik demi keberlangsungan organisasi. 

Hasil keputusan Komisi ini selanjutnya akan di plenokan dan selanjutnya diputuskan menjadi sebuah keputusan Rakernas untuk dilaksanakan oleh seluruh organ organisasi. 

Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) APRINDO sendiri berlangsung tanggal 4 - 5 Mei 2017 bertempat di Hotel Aston Jakarta. 

Salah satu isu yang hangat dibicarakan adalah Kebijakan Menteri Perdagangan RI melalui Dirjen Perdagangan Dalam Negeri prihal pengaturan HET komoditas Gula Pasir, Daging Beku dan Minyak Goreng. 

LAPORAN KHUSUS RAKERNAS : AGRA PUTRA TEGASKAN PERITEL TIDAK BOLEH LANGSUNG DI TINDAK

Agra Putra (tengah) bersama Made Abdi Negara (kiri) dan Made Widana (kanan) dalam acara Temu Peritel Bali
Menyikapi wacana Menteri Perdagangan RI di Rakernas APRINDO, Anak Agung Ngurah Agung Agra Putra atau yang akrab disapa Agung Agra minta agar Peritel tidak ditindak sembarangan. " Poin utama permasalahan adalah bagaimana kami peritel bisa mendapatkan harga beli di Distributor yang wajar sehingga bisa dijual kembali"ungkapnya.

Menurut Agra yang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi didampingi Sekretaris Abdi Negara, pejabat berwenang tidak boleh menindak sembarangan namun harus melihat dulu apa dasar penindakan dan bagaimana kondisi riil yang dihadapi oleh Peritel.

Menurutnya, dengan Menteri Perdagangan menyampaikan bahwa dalam setiap kunjungan dan kegiatan didaerah akan melibatkan DPD APRINDO, ini akan menjadi entri poin yang bagus untuk perjuangan Peritel Lokal dan keadilan setiap kebijakan yang ditetapkan pemerintah.

"Saatnya peritel lokal dan peritel yang beroperasi di daerah untuk bersatu dan berjuang melalui rumah bersama APRINDO BALI" Pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan akan menindak tegas Distributor dan Peritel Nakal. Sanksi disiapkan antara lain Pencabutan Ijin dan Denda Rp.25 M

LAPORAN KHUSUS RAKERNAS : MENTERI TEGASKAN DISTRIBUTOR DAN PERITEL YANG MELANGGAR AKAN DITINDAK TEGAS

IB Werdi Budaya (kiri) bersama Yudi Sobari

Kebijakan Pengaturan Harga Eceran Tertinggi (HET) 3 komoditas yakni Gula Pasir, Daging Beku dan Minyak Goreng kembali mengemuka dalam sesi Rapat Dengar Pendapat dan Pandangan Umum Rakernas Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO). 

Menurut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Distributor yang nakal dan tidak mau mengikuti sesuai kebijakan agar dilaporkan oleh peritel melalui APRINDO. 

Menurut Menteri yang punya background pengusaha ini, jika ada Distributor yang nakal maka pasti akan ditindak tegas. Menurutnya, selain SE kemungkinan akan segera ada payung hukum untuk dasar penindakan. 

Ida Bagus Werdi Budaya, peritel sekaligus Bendahara APRINDO BALI menyikapi wacana tersebut menyambut positif. Menurutnya berdasarkan hasil monitoring ke lapangan dan dengar pendapat dalam acara Temu Peritel Bali yang dilaksanakan pada 29 April 2017 lalu di Hotel Puri Ayu Denpasar, permasalahan utama yanv dihadapi Peritel adalah Distributor yang tidak kooperatif. " semoga ini menjadi solusi bersama" imbuh pria asal Singaraja tersebut. 


LAPORAN KHUSUS RAKERNAS : MENTERI PERDAGANGAN MINTA APRINDO RANGKUL PERITEL LOKAL

Menjawab aspirasi yang disampaikan oleh APRINDO BALI, secara khusus Menteri Perdagangan RI Engartiasto Lukita meminta APRINDO merangkul peritel lokal sehingga bisa secara cepat berkomunikasi dan berkoordinasi.
Delegasi APRINDO BALI bersama Ketua Umum

Hal ini tentu saja disambut baik oleh Pengurus APRINDO. I Made Abdi Negara, sekretaris APRINDO BALI dalam keterangannya menyatakan wacana pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Perdagangan RI, mencerminkan sikap yang realistis terhadap kondisi di lapangan dimana perlu adanya perhatian khusus bagi peritel lokal. "Ini adalah wacana yang harus diterjemahkan dalam bentuk program demi kepentingan bersama"ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Ichwan Eko, Wakil Ketua Bidang Perdagangan disela persiapan pembukaan ABI MART, Ichwan menyampaikan forum Rakernas ini bisa menjadi momen yang tepat untuk meningkan kebersamaan dan persatuan diantara Peritel. "kami setuju bahwa tidak boleh adq dikotomi peritel nasional maupun lokal, namun peritel lokal harus tetap mendapatkan perhatian lebih sehingga terjadi kondisi yang seimbang dan berkeadilan"pungkas ichwan



ASPIRASI PERITEL BALI DISAMPAIKAN KE MENTERI PERDAGANGAN RI DALAM RAKERNAS APRINDO

Pokok-pokok pikiran dan aspirasi yang dirangkum dan dimantapkan dalam acara Temu Peritel Bali akhirnya tersampaika  langsung kepada Bapak Menteri Perdagangan RI.

Hal ini terjadi dalam Rakernas Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) melalui dua wakil APRINDO BALI yakni ; I Gusti Ketut Sumardayasa (Ketua) dan I Putu Ary Widiartha (Wakil Sekretaris/Ketua Pokja 3 APRINDO BALI).

Menurut Gusti, kesempatan APRINDO BALI menyampaikan pandangan ini dimaksimalkan untuk membawa aspirasi Peritel Bali tentang berbagai hal mulai dari kebijakan, perijinan hingga ke aspirasi dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas organisasi dalam hal ini APRINDO sendiri.

Beberapa keputusan Menteri yang disampaikan di hadapan seluruh Peserta RAKERNAS adalah sebagai berikut ;

1. Menteri meminta aprindo untuk merangkul semakin banyak peritel lokal, agar semua arahan pusat dapat diketahui dgn cepat oleh peritel lain;

2. Setiap kementerian kunjungan ke daerah akan selalu melibatkan DPD APRINDO BALI ikut dalam agenda saat kunjungan ke daerah;

3.  Nama distributor di wilayah Bali akan diberikan menyusul ke lembaga DPD APRINDO BALI;

4. Menteri mengarahkan jika ada suplier atau distributor yang belum memberikan harga sesuai ketentuan, maka peritel jangan membeli barang di distributor, agar agar melaporkan distributor tersebut kepada Kementerian melalui DPP APRINDO

Selasa, 02 Mei 2017

PERITEL BALI TELURKAN 4 REKOMENDASI TENTANG KEBIJAKAN HET



Usai acara Temu Peritel Bali, yang dilaksanakan pada Sabtu, 29 April 2017 kemarin, Peritel Bali menelurkan 4 rekomendasi menindaklanjuti kebijakan pengaturan Harga Eceran Tertinggi  (HET) yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia untuk komoditas Gula Pasir, Daging Beku dan Minyak Goreng di Ayucious Restaurant, Renon, Denpasar Selasa (2/5).

Acara pembahasan dihadiri oleh Ketua APRINDO BALI, IGK Sumardayasa, Wakil Ketua Bidang Organisasi, AA. Ngurah Agung Agra Putra, Sekretaris APRINDO BALI I Made Abdi Negara, Ida Bagus Werdhi Budaya (Bendahara), I Putu Ary Widiartha,SH (Wakil Sekretaris/Pokja 3 APRINDO BALI), I Wayan Harsa Suantika, SH.,M.Hub Int dan I Gede Hendry.

APRINDO BALI Bahas Rekomendasi di Ayucious Restaurant - Renon (2/5)
Menurut Anak Agung Ngurah Agung Agra Putra, ST., kebijakan Kementerian Perdagangan RI masih bersifat multitafsir, sehingga harus dijelaskan lebih lanjut sehingga jelas dalam tataran implementasi. “Kami sebagai peritel sekaligus pengurus APRINDO Bali tentu siap untuk melaksanakan kebijakan, asalkan adil dan jelas dalam implementasi di lapangan”tegasnya. 

Hal senada di sampaikan oleh Ida Bagus Werdhi Budaya, menurut pria 40 tahun yang akrab disapa Gus Werdi, peritel dihadapkan pada sebuah dilemma, namun pihaknya mengaku siap mengikuti aturan jika distributor mampu memberikan harga sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam SE.

Empat butir rekomendasi yang akan dibawa ke Jakarta, nantinya akan disampaikan oleh perwakilan DPD APRINDO BALI dalam RAKERNAS yakni ; I Gusti Ketut Sumardayasa selaku Ketua DPD APRINDO BALI dan I Putu Ary Widiartha,SH.,selaku Wakil Sekretaris APRINDO Bali/ Ketua Pokja 3 Bidang Komunikasi dan kehumasan. 

Rekomendasi Peritel Bali sebagai berikut  :
  1. Peritel Bali siap mendukung segala kebijakan Pemerintah, sepanjang memperhatikan azas keadilan dan bisa diterapkan di tataran bawah / teknis;
  2. Peritel Bali meminta fasilitasi DPP APRINDO untuk berkomunikasi dengan Distributor yang bisa memberikan harga wajar untuk Peritel sehingga bisa menjual 3 Komoditas sesuai HET yang diatur oleh Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan RI yakni Gula Pasir, Minyak Goreng dan Daging Beku;
  3. Peritel Bali meminta Kementerian Perdagangan RI dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk tidak melakukan upaya penindakan apapun sebelum bisa memberikan solusi konfrehensif dan sistematis atas permasalahan yang dihadapi oleh Peritel berkenaan dengan Distributor yang tidak bisa menjual komoditas tersebut dibawah HET yang ditentukan.
  4. Peritel Bali menghimbau kepada Pemerintah selaku regulator untuk memperhatikan kondisi para peritel dengan kondisi ekonomi saat ini dalam menyusun atau mengimplementasikan kebijakan tertentu sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru yang harus ditanggung oleh Peritel;


Sabtu, 29 April 2017

Peritel Bertemu Dalam Acara Temu Peritel Bali

"Bahas strategi membangun kembali APRINDO hingga Kebijakan Pengaturan HET 3 komoditas"

Pengurus Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Propinsi Bali sukses menyelenggarakan Acara Temu Peritel Bali pada Sabtu (29/4) bertempat di Puri Pemecutan Room, Hotel Puri Ayu, Jalan Sudirman Denpasar.

Selain 37 Peritel yang hadir dari 45 Peritel yang diundang, acara ini juga dihadiri oleh Kabid Operasional Bulog Bali, I Ketut Ginada beserta jajaran.

Hadir dalam acara tersebut, peritel lokal seperti Hardys, Coco Grup, Nirmala, Super Ekonomi (SE), Ayunadi Supermarket, Anom Jaya Mart, Inti Mart, Bagus Supermarket, Bali Mart, Rama Bersaudara, Puncak Jaya, Family Mart dan lain lain, hadir juga perwakilan peritel Nasional yakni; Indomaret, Carrefour, Hypermart dan Giant.

Dalam sambutannya, Ketua APRINDO BALI, Gusti Ketut Sumardayasa menyampaikan, bergabungnya Peritel merupakan kebutuhan dan kepentingan bersama dalam menyikapi berbagai dinamika yang terjadi di dunia ritel, baik menciptakan persaingan sehat maupun implementasi kebijakan pemerintah di tataran teknis. " Kami selaku pengurus yang dipercaya, menyambut baik dan berharap APRINDO BALI bisa menjadi rumah kita bersama untuk berlindung dan membangun komunikasi" ungkapnya.

Berkenaan dengan strategi menyikapi Kebijakan Kementrian Perdagangan Prihal Harga Eceran Tertinggi (HET) 3 komoditas yakni Gula Pasir, Daging Beku dan Minyak Goreng, hampir seluruh peritel menyatakan kesulitan menerapkan di lapangan terutama Gula Pasir yang ditetapkan harus dijual Rp. 12.500/kg untuk semua merek sehingga ini berlaku juga untuk Gula Premium yang harga beli di distributor saja jauh diatas harga yang ditetapkan Kementerian. " ini tidak masuk akal, karena kami harus jual rugi" ujar beberapa peritel salam sesi diskusi.

Untuk Minyak Goreng juga terjadi kontradiksi, disatu sisi kebijakan Kementerian Perdagangan mewajibkan menjual Rp. 11.000 perliter untuk minyam dengan kemasan sederhana, namun disisi lain peritel dilarang untuk menjual minyak goreng curah. Seperti diketahui, untuk kemasan Pillow Pack saja, peritel mendapat harga di distributor jauh diatas harga yang ditetapkan Rp. 11.000 perliter.

Temu Peritel Bali kali ini menelurkan beberapa kesimpulan antara lain;
1. Peritel sepakat mendukung APRINDO BALI sebagai wadah bersama;
2. Kebijakan pengaturan HET khususnya Gula Pasir dan minyak goreng harus di kaji kembali dengan memperhatikan infrastruktur kebijakan berfungsi seperti misalnya koordinasi dengan pihak Distributor sehingga mampu memberikan harga wajar kepada peritel untuk bisa dijual kembali.
3. APRINDO akan segera berkoordinasi ke DPP, Kemendag dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk mendapatkan solusi secepatnya prihal ini.
4. APRINDO BALI akan membawa hasil pertemuan dengan peritel dalam Temu Peritel Bali ke Rapat Kerja Nasional (Rakernas) APRINDO yang akan diadakan pada tanggal 4-5 Mei 2017 di Jakarta.

Rabu, 26 April 2017




Salam Jaya Peritel Bali!

Kami APRINDO BALI, mengundang para PERITEL BALI untuk bertemu dan berdiskusi menyangkut berbagai kebijakan pemerintah dan mengaktifkan kembali wadah komunikasi di masa depan dalam tagline " Beda Dalam Kompetisi, Satu Dalam Misi".

Acara Temu Peritel Bali akan dilaksanakan pada Sabtu, 29 April 2017 pukul 17.00 wita bertempat di Hotel Puri Ayu Denpasar. Setiap ritel silahkan hadir maksimal 2 orang (atau dengan konfirmasi sebelumnya jika lebih)

Materi Pembahasan ;

a. Peritel Bali Menyikapi Kebijakan Mendag Pengaturan HET Gula Pasir, Daging Beku dan Minyak Goreng dg potensi Sanksi hingga denda hingga Rp. 25 M yang harus segera mendapatkan respon kita bersama;

b. Memastikan bagaimana perkembangan komunikasi Peritel melalui DPP Aprindo dg Distributor 3 komoditas diatas sehingga kita di Bali bisa mendapatkan kepastian untuk implementasi termasuk berkaitan kemungkinan Rafaksi stock on hand;

c. Pandangan Kadis Perindag Propinsi Bali atas Kebijakan Mendag tentang pengaturan HET 3 komoditas (tentatif);

d. DISKUSI dan kesepahaman menjadikan APRINDO BALI wadah bersama peritel Bali untuk saling support dalam kerangka visi dan misi yang sama.

Informasi dan komunikasi silahkan menghubungi : SMS/WA ke nomor : 081338497229 (Bapak Gusti), 082147595558 (Bapak Agung), 08563757178 (Bapak Abdi);

Mari Bergandengan Tangan & Bersatu!
Bangun Kekuatan dan Wadah Komunikasi,  Peritel Bali!

Hormat Kami,


PENGURUS DPD APRINDO BALI






Sabtu, 22 April 2017

PENGURUS APRINDO BALI BAHAS RENCANA TEMU PERITEL

Pengurus APRINDO BALI dalam sebuah aksi sosial di Tabanan pada serangkaian hari  Pahlawan 10 November 2016 lalu
Peritel Bali sepakat untuk lebih mengintensifkan komunikasi dan koordinasi melalui wadah ASOSIASI PENGUSAHA RITEL INDONESIA (APRINDO BALI). 

Hal ini mengemuka dalam pembahasan terbatas persiapan Temu Peritel Bali yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. 

Menurut Gusti Ketut Sumardayasa, Ketua APRINDO BALI, APRINDO wajib menjawab harapan peritel di Bali yang membutuhkan satu wadah komunikasi dan koordinasi untuk menyamakan visi dan misi kedepan. " Tantangan dan hambatan kedepan semakin banyak dan keras sehingga semangat Beda Dalam Kompetisi, Satu Dalam Misi harus tetap bergelora didalam jiwa seluruh peritel Bali"tukasnya. 

Peritel di Bali yang sebagian besar adalah peritel modern lokal, memang diakui selama ini minim wadah komunikasi. Pasalnya, di beberapa periode awal kepengurusan APRINDO sempat mengalami kevakuman. "kini kita harus bisa hadir kembali di tengah tengah peritel menjadi satu kesatuan dan perjuangan" jelasnya. 

Salah satu yang cukup menyita perhatian adalah kebijakan terbaru pemerintah melalui Menteri Perdagangan RI prihal pengaturan HET Gula Pasir, Minya Goreng dan Daging Beku. "ini akan menjadi salah satu fokus pembahasan terutama di tataran implementasi" pungkasnya. 

Jajaran pengurus mulai Sekretaris, Abdi Negara, Wakil Ketua ; AA Ngurah Agung Agra Putra, Ichwan Eko dan jajaran pengurus inti mengamini sekaligus siap mendukung program demi kebangkitan PERITEL BALI. "ini momen bagus untuk kita berpegangan tangan dan membangun kekuatan bersama" ujar mereka. (TIM HUMAS APRINDO BALI)

Senin, 17 April 2017

PERITEL BALI PESIMISTIS BISA BERTUMBUH DI SEMESTER I 2017



Pertumbuhan ekonomi dan situasi bisnis yang belum menunjukkan tanda tanda menuju ke arah yang lebih baik pada triwulan pertama 2017 secara umum juga disambut pesimis oleh kalangan peritel di Bali.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asoasiasi Pengusaha Ritel Indonesia (DPD APRINDO) BALI, Gusti Ketut Sumardayasa dan Sekretaris APRINDO I Made Abdi Negara melalui rilis yang dikirim pada Selasa (18/4), menyambut rilis angka pertumbuhan ekonomi di triwulan 1 2017 dan masuk ke triwulan kedua 2017 tersebut. 

Pengurus APRINDO Bali dalam sebuah kesempatan
Menurut Gusti, ada berbagai indikator yang menimbulkan  pesimistis di kalangan pengusaha antara lain adalah kondisi riil daya serap pasar, kebijakan pemerintah yang tumpang tindih  serta keberpihakan perbankan dalam mendorong pasar yang masih rendah. “Secara umum, semua pihak berhati-hati untuk mengucurkan uangnya, konsumen berhati-hati dalam berbelanja, bank berhati-hati memberikan kredit, distributor berhati-hati mensuply barang, ini malah berakibat pada kelesuan pada hampir semua sektor pendorong bisnis ritel”ungkapnya. 

Hal ini menurut Gusti, juga diperparah oleh kebijakan pemerintah yang masih tidak jelas, tumpang tindih dan cenderung tidak tersistematis dari hulu ke hilir, sehingga mengakibatkan kebingungan peritel dalam mengimplementasikan di tataran bawah yang terakhir tentu tidak maksimal dan cenderung menimbulkan frustasi pasar. “ini tentu bertolak belakang ditengah upaya semua pihak bahkan Presiden Jokowi yang sedang membangun kepercayaan internal dan eksternal berkenaan dengan iklim investasi di Indonesia secara umum”jelasnya. 

Daya serap pasar, lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi industri secara umum baik nasional maupun regional yang belum menunjukkan tanda tanda meningkat. Secara umum konsumen masih sangat berhati –hati dalam membeli kebutuhan dan mengutamakan lebih pada kebutuhan pokok.
Secara umum, Gusti berharap pengusaha ritel berhati-hati dalam mengimplementasikan strategi pengembangan usaha dan lebih fokus pada core, mengingat pada situasi seperti ini fokus untuk memberdayakan semua sources secara efektif dan efisien sangat diperlukan. “Berhati-hati bukan berarti mengerem atau menghentikan, namun lebih melihat kondisi di sekitar dan bijak dalam mengatur cash flow perusahaan “imbuhnya.

Sementara itu, Abdi menambahkan di tengah kondisi ekonomi yang masih melambat, hampir semua sektor terdampak secara luas. Ini menjadi semacam kondisi yang saling terkait satu sama lain mulai dari sektor hulu ke hilir. Dalam kondisi seperti ini, sangat penting agar Pemerintah mengambil peran lebih dengan memberikan stimulus kepada pengusaha sehingga mampu untuk bertahan. “lebih dari 300 usaha ritel di Bali, berkaitan dengan ribuan supplier dan UMKM yang mensuplai barang serta lebih dari 25 ribu tenaga kerja langsung dan puluhan ribu tenaga kerja tidak langsung yang terdampak, ini penting menjadi pertimbangan semua pihak terutama regulator untuk bersama-sama menciptakan iklim usaha yang kondusif” pungkasnya. 


Menurut Abdi, Bali cukup terselamatkan dengan kunjungan wisatawan serta rencana  penyelenggaraan event internasional seperti konferensi dan sebagainya yang artinya bisa menghidupkan sektor MICE sehingga berdampak pada pendapatan per-individu tenaga kerja di sektor tersebut. “Dengan ketergantungan hingga lebih dari 50% pada sektor industri pariwisata, tentu saja angka kunjungan wisatawan serta penyelenggaraan event – event internasional tersebut bisa sedikit menstimulasi ekonomi lokal yang berpengaruh langsung pada bergeraknya sektor-sektor riil di semua level”ujarnya (TIM HUMAS APRINDO BALI).