Cari Blog Ini

Rabu, 10 Januari 2018

APRINDO BALI, HIMBAU MASALAH KETENAGAKERJAAN AGAR DITUNTASKAN

Ditutupnya Hardys, menimbulkan masalah baru yakni rumahkannya ratusan pekerja yang sebelumnya bekerja secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Ketua APRINDO Bali, Gusti Ketut Sumardyasa yang ditemui bersama Sekretaris APRINDO, I Made Abdi Negara, Tenaga kerja yang terdampak tidak hanya yang langsung bekerja, namun juga tenant, supplier bahkan usaha mikro yang menyewa space berjualan juga terkena dampak. “Ini harus disikapi secara serius, baik penanganan maupun antisipasi efek yang ditimbulkan”ungkapnya.

Permasalahan yang dihadapi Hardys saat ini tergolong pelik dan dalam skala yang besar. “Penutupan secara serentak seperti ini, sebenarnya harus dikomunikasikan dan di atur sedemikian rupa sehingga efeknya tidak serta merta”jelas Gusti.

Secara khusus Gusti meminta agar permasalahan ketenagakerjaan diselesaikan dengan baik.” Tidak hanya nilai, namun juga kepastian akan hak-hak yang harus diterima oleh tenaga kerja “jelasnya.

Melihat toko- toko yang ditutup, pihaknya mensinyalir ada ratusan tenaga kerja langsung dan 50% tenaga kerja tidak langsung yang dirumahkan.

Di sisi lain, Sekretaris APRINDO BALI menghimbau agar pemerintah tidak tutup mata dengan kejadian ini, mestinya kejadian ini disikapi dengan cepat dan tuntas karena efek yang ditimbulkan cukup besar.

Pihaknya mengaku siap untuk difasilitasi dan dilibatkan oleh pemerintah selaku regulator untuk bersinergi menyikapi ini. “Jika dirasa perlu, bisa dibuatkan semacam Focus Grup Discussion (FGD) untuk menyikapi permasalahan ini dan meredam kepanikan di kalangan peritel Bali atas kejadian ini “sambungnya.
Pengurus APRINDO BALI berkunjung ke Hardys Panjer pada bulan April 2016 silam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar