Bapak Wayan Kantra Pengusaha Agribisnis Pemilik 13 Ha Kebun Buah Naga Organik di Desa Bulian, Buleleng bersama Sekretaris DPC APRINDO Klungkung, I Gede Landep |
Disela kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) di Buleleng pada hari sabtu 14 April 2018, Jajaran Pengurus DPD dan Para Ketua DPC Aprindo se-Bali berkesempatan untuk melakukan kunjungan ke salah satu sentra perkebunan Buah Naga Organik terbesar di Desa Bulian Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng.
Kebun seluas 11 Hektar ini membuat para peritel terpukau dengan hamparan hijau tanaman buah naga ini. Bahkan Peritel diberikan kesempatan untuk menikmati rasa buah naga organik yang dipetik secara langsung dari pohonnya.
Adalah I Wayan Kantra, Pria yang berasal dari Desa Bungkulan Kecamatan Sawan Buleleng yang menjadi pelopor dari penanaman buah naga dan beliau menjadi satu - satunya pemilik sentra perkebunan buah naga yang besar di Buleleng dan tersertifikasi Organik. "Dalam setahun kita bisa panen sebanyak 31 kali panen dengan hasil sekali panen maksimal 70 ton dan pemasaran hasil panen di area Bali dan Lombok". Demikian disampaikan oleh I Wayan Kantra pemilik kebun buah naga.
Lebih lanjut Wayan Kantra menyampaikan bahwa perkebunan buah naga saat ini merupakan satu kesatuan siklus dengan usaha pertanian lain yang dimiliki yaitu usaha peternakan sapi dan kambing dengan jumlah sapi lebih dari 100 ekor sapi. Kotoran sapi dan kambing inilah yang dijadikan pupuk organik untuk perkebunan buah naga yang dimiliki sehingga biaya (cost) pupuk menjadi lebih minim dengan hasil panen yang lebih maksimal.
Sementara itu, ketua tim rombongan DPD dan DPC Aprindo Provinsi Bali, AA Ngurah Agung Agra Putra mengapresiasi budidaya buah naga yang dilakukan oleh bapak Wayan Kantra. Agung Agra mengungkapkan rasa bangga terhadap adanya petani lokal asli Bali yang mempelopori budidaya perkebunan buah naga dengan rasa dan kualitas internasional. "Kami dibuat kagum dan bangga saat melihat bagaimana kondisi perkebunan buah naga tersebut. Bapak Wayan Kantra adalah salah satu petani yang sukses dalam melakukan budidaya buah naga organik dan tersertifikasi dengan kualitas ekspor, dimana itu semua dapat meningkatkan nilai jual dari hasil perkebunan tersebut. Kedepannya bukan tidak mungkin usaha perkebunan ini juga bisa dikembangkan menjadi pariwisata perkebunan (agro toursm), karena kami melihat peluang ke arah itu sangat dimungkinkan". Pungkas Agung Agra yang juga Pjs Ketua DPD Aprindo Provinsi Bali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar